Trip Terhemat dan Terniat!


Udah sejak lama, aku dan teman-teman Sosial Mahasiwa (Sosmas) HIMAS 2018 berencana pingin jalan-jalan ke luar Jakarta. Demi merealisasikan mimpi itu, di bulan Oktober 2018, kami mulai menabung Rp25.000/minggu. Di bulan November 2018, kami mulai setahap lebih maju dengan membeli tiket kereta api ke Semarang untuk akhir tahun. Selangkah menuju #nowacanatrip! Bangga saya!
Sebenarnya destinasi perjalanan kami kali ini adalah ke Jogja. Tapi, karena tiket ke Jogja udah pada abis karena holiday season dan tersisa tiket-tiket eksekutif a.k.a meholita, akhirnya kami membelokkan pemberhentian pertama di kota kelahiran Adel, Semarang!

Minggu, 23 Desember 2018

07.00 – OTW PSE!

Kami naik kereta menuju Semarang dari Stasiun Pasar Senen jam 08.45. Total 7 orang personil yang berangkat rombongan dari Bintaro, ada Ajay, Ijal, Sauma, Seva, Adel, Yumna, and also Me! Daffa dan Nindy berangkat dari rumahnya di Jakarta dan Bekasi~

Kira-kira jam 07.00 kami caw dari Bintaro menuju Stasiun Senen naik KRL ke Tanah Abang, abis tu lanjut ngeojol dari Tanah Abang ke Stasiun Senen. Perjalanan yang memang cukup rempong yeu karena bawaan kita itu include bawaan pulang kampung masing-masing, but the hype was fun, dude! lovely~

Sampek Stasiun Senen kami langsung cus nyari Daffa dan Mamahnya, plus nunggu Nindy yang drama macet ala-ala dari Bekasi gegara balik lagi ambil daging empal yang ketinggalan:)) haha

 

08.45 s.d 15.42 – OTW Semarang!

Setelah ngumpul 9/9, kami langsung makan sarapan yang dibawain Mama Daffaaaa~ Makasih Mama Daffa ❤ Setelah itu, kami langsung check-in dan ambil posisi di kereta sambil bersantai ria-ngobrol-makan jajan-tidur-ketawa2-nyanyi-makan lagi-tidur lagi-sampe nyampe-____________________-

15.42 – Holla Semarang!

Semarang menyambut kami dengan guyuran hujan rintik-rintik. Sebelum semakin deras, kami buru-buru menuju ke parkiran mobil di mana Bapak Adel sudah menunggu kami~

Kami istirahat sebentar di rumah Adel buat siap-siap menghadapi perjalanan yang sebenarnya baru akan dimulai tengah malam nanti. yuhuuu~ Tapi, walaupun cuma mampir sebentar di Semarang, kami sempat muter-muter malem, lho. Lebih tepatnya, naik bianglala and figure out how Semarang looks like from above.

Senin, 24 Desember 2018

00.00 – OTW Jogja

Sekitar jam 23.00, kami mulai bangun dan siap-siap buat meluncur ke Jogja naik mobilnya Adel. Trip kali ini kami ditemenin kemana-mana sama Mas Najhan ❤ tepat tengah malam kami ber-10 siap berangkat mengejar sunrise~ ternyata jalanan Semarang-Jogja tengah malam itu sueepi banget, guys. Beda sama Jakarta yang kayak gak pernah mati gitu kehidupan kotanya.. Sebelum sampe Jogja, kami sempat menepi beberapa kali di Alf*mart buat ke WC dan beli jajan, habis itu lanjut jalan lagi sambil karaokean dimana playlistnya lagu-lagu hitz jaman 2000an:))

04.30 s.d 08.00 – Pantai Indrayanti, Gunung Kidul

Sesampainya di Indrayanti, hal yang disayangkan adalah cuaca pagi itu kurang bersahabat alias hujan. Anehnya, setiap kali kami ke pantai, hujan turun. Tapi, setiap udah berteduh, hujannya berhenti. Ngerjain emang.

Nekat, akhirnya kami memutuskan buat hujan-hujanan ke pinggir pantai. Toh sama-sama basah kan ye. haha
Hal yang disayangkan kedua adalah kami gabisa dapetin sunrise karena mendung dan arah pantainya yang ke selatan. Takpapa takpapa.

Memajukan usaha lokal, kami sempat nyetop Bapak Photographer lokal buat mengabadikan kenangan kami bersembilan~

Capek main air, kami cus sarapan di pinggir pantai. Menu sarapan kami kali ini disponsori oleh Mama Nindy atas empalnya, Mama Adel atas nasi dan ayamnya, juga dari Mama Yumna atas kering kentangnya. Alhamdulillah dibawain bekel gini jadi hemat huehehe.

08.00 s.d 10.30 – Menuju Candi Prambanan

10.30 s.d 14.30 – Candi Prambanan, Klaten

Destinasi kedua kami adalah candi yang dibangun oleh Bandung Bondowoso karena cinta(atau ambisi?)nya kepada Roro Jonggrang. Aku nggak sempet ngitung apakah benar-benar ada 1000 candi di sini 😀 yang jelas candinya memang banyak tapi nggak sebanyak Borobudur. Komplek candinya pun nggak begitu luas ya, tapi komplek secara keseluruhannya luas. Nggak lama muter-muter di sini, hujan turun lagi, kami pun buru-buru keluar. Setelah shalat dzuhur sambil nyari jalan keluar, aku jajan serabi Morotuman. Sebelum makan serabi ini, aku ngga pernah sama sekali makan serabi manis, biasanya makan serabi asin yang toppingnya oncom atau telor gitu. Pertama kali coba, serabi manis itu lembut banget dan enyaak! huhu. ngiler pengen lagi. Selain jajan serabi, aku juga jajan bakso bakar, mayan goceng dapet lima tusuk, guys.

14.30 s.d 16.30 – OTW + Makan di Super Sambal Klaten

16.30 s.d 19.30 – Rumah Bude Ajay

Selama di Jogja, kami ber-9 istirahat di rumah Bude dan Omnya Ajay yang lagi liburan akhir tahun ke luar kota. Buat yang ciwi-ciwi di rumah Bude, sedangkan yang cowo-cowo di rumah Om. Setelah magrib, Mbak Opi kakaknya Adel datang berkunjung bawa combo martabak telor dan martabak manis! Mantul. Setelah bergantian mandi, sekitar jam 19.30 kami berangkat cari makan malam. Mbak Opi sebagai guide membawa kami makan angkringan Jogja. Setelah makan, kami berangkat menuju Alun-alun Kidul.

20.30 s.d 23.00 – Alun-alun Kidul Jogja

Di Alun-alun Jogja ada dua pohon bringin yang cukup terkenal mitosnya. Katanya, siapa yang bisa melewati jalan di antara bringin kembar di tengah alun-alun dengan mata tertutup maka jalan hidupnya akan lanchaar. Didorong dengan rasa penasaran dan ya mumpung di situ, kami iseng mencoba.. dari 9 orang personil, yang berhasil melewati itu hanyalah Aku dan Ijal! Nggak nyangka, kami nyoba lagi untuk kedua kalinya, dan percobaan pembuktian pun berhasil. uhuy. *bangga*
Setelah puas menjajal tantangan mata tertutup itu, kami menepi sejenak buat ngopi pinggir alun-alun. Aku beli es coklat yang mayan meredakan kehausan di tengah dinginnya malam. Tsyaaah~
Sekitar jam 23.00 kami cus pulang dan bobok syantik.

Selasa, 25 Desember 2018

07.30 – 08.30 – Gudeg Yu Jum

Jauh-jauh ke Jogja kurang pas rasanya kalo nggak mencoba makan Gudeg. Pagi itu kami mampir ke warung Gudeg yang cukup terkenal di Jogja yaitu Gudeg Yu Jum. Walaupun di Bintaro ada yang jual gudeg, tapi aku belum pernah makan gudeg sebelumnya. Kesan pertama makan gudeg adalah kayak sayur nangka muda (ketewel) versi manis(?) Iykwim. Yaaah overall enak, ratenya 3,5/5 lah ya. hehe

08.30 – 11.30 – Taman Sari

Perjalanan kami berlanjut ke Taman Sari. Wisata tengah kotanya Jogja yang juga ramai dipadati pengunjung. Beruntungnya, berkat koneksi Mas Najhan dan Bapak Guide di sana, kami terhindar dari panjangnya antrian beli karcis tiket masuk hwehehehe.
Taman Sari adalah sebuah tempat pemandian Raja jaman dahulu beserta Ratu, Selir, dan anak-anaknya. Di dalamnya ada 3 komplek pemandian. Sayangnya saat kami berkunjung, 2 diantaranya sedang mengalami perbaikan dan airnya sedang dikuras. Selain kolam pemandian, yang iconic dan aesthetic dari Taman Sari adalah bagian bawah tanahnya. Di tengah bangunan dan lorong gelap ada bagian yang terbuka langsung dan disinari matahari luar. Sedihnya kami tidak bisa berfoto di bagian tengah tersebut karena superrrr penuh manusia.

Hal lain yang cukup menarik dari Taman Sari adalah terkait dengan pemukiman penduduk di sekitarnya yang disulap menjadi kampung sentra batik dan budaya khas Jogjakarta. Jalanan yang dilukisi mural, toko-toko yang di desain dengan menonjolkan budaya. Pokoknya lucuuu.

11.30 – 13.30 – Tempoe Gelato

Setelah puas berkeliling dan berfoto di Taman Sari, kami langsung berangkat menuju Tempoe Gelato. Toko eskrim yang hitz dan famous abiz di Jogja. Harganya 25k dengan dua macam topping, kita juga bisa memilih mau di cup atau di cone. Karena aku orangnya sweet mooth jadi ga berani pesan rasa yang macem-macem, alhasil aku pesan cookies dan cocholate! enyaaaaak abiz aiskrimnya, lembut dan manisnya gak gitu manis banget. pas!

Selepas mam aiskrim dan shalat dzuhur, kami harus berpisah karena Seva dan Sauma harus mengejar kereta pramex, Ajay yang pulang ke rumah saudaranya, dan Yumna yang udah dijemput keluarganya. Rombongan sisanya, yaitu aku, Adel, Daffa, Nindy, dan Ijal juga harus segera pulang ke Semarang lagi karena kereta kami jam 04.00 pagi besok dari stasiun Semarang Tawang.
Perjalanan pulang ini benar-benar sepiiii karena rasanya ada yang hilang 😥 Di perjalanan kami sempat berhenti untuk shalat, makan, dan beli oleh-oleh. Sesampainya di Semarang kami langsung istirahat dan berkemas. 
Tepat jam 02.00 kami kembali bangun dan memastikan barang-barang kami sudah terpacking. Dengan diantar Bapak Adel, kami berangkat ke stasiun dan siap pulang kembali ke Jakarta (Aku ke Cirebon sih hehe). 

Selama 4 hari di Semarang dan Jogja, semua keperluan kelompok seperti bensin mobil, supir, dan tiket masuk tempat wisata berasal dari uang tabungan kami. Termasuk juga tiket kereta api waktu berangkat hehe. Jadi bersih semuanya diurus bendahara Sosmas tercinta, Nindyyy ❤ Total kira-kira tabungan perorang itu 400k-an. Bahkan uang tabungan kami masih sisa 150k-an di akhir.
Kalau ditotal dari tabungan, jajan, dan tiket pulang kemarin aku habis 600k-an, senang ternyata pengeluarannya jauh lebih murah dari perkiraanku dan lebih hemat daripada trip ke Bandung yang notabene lebih deket dari Cirebon. hwehehehe

Itu dia kisah perjalanan Sosmas ke Semarang dan Jogjaaa~ 
Kepada Semarang dan Jogja, kami titipkan kisah cinta, cerita, dan tawa-canda kami yaaaaa…..  Sampai bertemu kembali~~

Adios!

 

 

Leave a comment

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close